
Pemilihan E-Voting Tidak Efektif, Ini Kata Mereka
KENDAL - Siswa dan siswi SMK Negeri 4 Kendal, menggelar pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) serta Ketua dan Wakil Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Untuk kali pertama, siswa dan siswi menggelar pemilihan secara luar jaringan (luring).
Pada pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS serta Ketua dan Wakil Ketua MPK SMK Negeri 4 Kendal, justru melaksanakannya secara luring. Alasannya cukup realistis, karena pemilihan periode sebelumnya yang selalu menggunakan e-voting dianggap tidak efektif.
Pemilihan periode sebelumnya, selalu dilaksanakan dengan menggunakan cara e-voting tetapi tidak semua siswa-siswi berpatisipasi dengan memilih pasangan calon yang berkontestasi. Menurut Novia, anggota Panitia Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS serta Ketua dan Wakil Ketua MPK SMK Negeri 4 Kendal, dengan menggunakan e-voting hanya sebagian siswa-siswi yang memilih.
“Dengan pemilihan seperti ini (luring, red), hampir semua siswa dan siswi hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) dan memberikan suara ke satu dari dua pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS serta MPK,” kata Novia, Rabu (17/9/2025).
Sekretaris Panitia Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS serta Ketua dan Wakil Ketua MPK SMK Negeri 4 Kendal Cylla Agustina Putri menyatakan, dari 931 siswa-siswi yang terdaftar, 909 di antaranya hadir dan memberikan hak pilihnya.
“Sebagian yang tidak hadir, merupakan siswa-siswi kelas XII (kelas 3) yang melaksanakan magang sehingga tidak bisa ikut berpatisipasi,” tuturnya.
Meskipun pemilihan dilakukan secara luring, kampanye pasangan calon ketua dan wakil OSIS serta MPK masih dilakukan secara dalam jaringan (daring) dengan memanfaatkan sosial media Instagram, akun milik OSIS SMK Negeri 4 Kendal.
“Kami tidak menyelenggarakan debat antar pasangan calon karena terkendala waktu,” tambahnya.
Kampanye dilakukan satu pekan, dari Senin sampai dengan Jumat. Menurut serorang calon ketua OSIS Khayla Shareefa, metode kampanye semacam ini kurang efektif untuk memberikan gambaran visi, misi dan program kerja yang akan dilakukan jika terpilih nantinya.
Lantaran kampanye yang dilakukan, hanya dengan memasang poster di linimasa akun Instagram masing-masing pasangan calon. Kemudian masing-masing pasangan calon, menandai unggahan tersebut ke akun Instagram OSPK Skanifo atau akun gabungan OSIS dan MPK dari SMK Negeri 4 Kendal.
Selain metode kampanye yang dilakukan melalui sosial media, tidak ada cara lain bagi dua pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS serta dua pasangan calon ketua dan wakil ketua MPK SMK Negeri 4 Kendal untuk memaparkan visi dan misinya.
Pemilihan masing-masing diikuti dua pasangan calon, untuk ketua dan wakil ketua OSIS dari kelas 11 dan 10, demikian juga untuk ketua dan wakil ketua MPK. Masing-masing untuk pasangan calon ketua dan wakil ketua MPK, pasangan calon 1, Salsawa Mathlita Syahada Pujiyani dari kelas X Kuliner 1 dan Muhammad Nur Ali Mufid dari kelas X PPLG 3. Pasangan calon 2, Cylla Agustina Putri dari kelas XI RPL 2 dan Nadhifatul Latifah dari kelas XI APAT 2.
Sedangkan pasangan calon untuk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS, pasangan calon 1, Khayla Sharefa Azalea dari kelas XI RPL 2 dan Ahmad Hafizd Bayu Pratama dari kelas XI TKR 3. Pasangan calon 2, Tito Satya Mardiansyach dari kelas X NKPI 2 dan Aurellia Diah Hardiany dari kelas X Kuliner.
Setelah dilakukan penghitungan suara, pasangan calon 2 Cylla Agustina Putri dari kelas XI RPL 2 dan Nadhifatul Latifah dari kelas XI APAT 2 terpilih menjadi ketua dan wakil ketua MPK SMK Negeri 4 Kendal. Pasangan calon tersebut, mendapatkan 510 suara.
Sementara pasangan calon 1 Khayla Sharefa Azalea dari kelas XI RPL 2 dan Ahmad Hafizd Bayu Pratama dari kelas XI TKR 3, terpilih menjadi ketua dan wakil ketua OSIS SMK Negeri 4 Kendal. Pasangan calon ini, memeroleh 677 suara.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Kabupaten Kendal Puthut Ami Luhur menyatakan, pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS serta MPK SMK Negeri 4 Kendal sudah berjalan dengan baik. Ia pada kesempatan itu, memberikan masukan kepada panitia mengenai penyelenggaraan pemilihan tersebut.
Beberapa masukan di antaranya, jumlah surat suara yang dicetak sebaiknya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di dalam daftar pemilih sehingga menghindari potensi adanya kecurangan. Masukan lainnya, surat suara pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS serta MPK sebaiknya diberi tanda yang membedakan antara surat suara untuk pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dengan surat suara untuk pemilihan ketua dan wakil ketua MPK.
“Kami melihat beberapa pemilih kebingunggan ketika akan memasukkan surat suara ke kotak suara, karena tidak ada yang membedakan antara keduanya, baik untuk pemilihan OSIS maupun MPK,” tuturnya.
Puthut juga menyampaikan, sebaiknya pada pemilihan ke depan calon atau pasangan calon tidak merangkap menjadi panitia pemilihan karena akan berpotensi adanya konflik kepentingan.